Panduan Lengkap Wisata Monumen Bajra Sandhi: Sejarah, Makna, & Tiket Masuk Terbaru 2025
Di tengah hamparan hijau Lapangan Puputan Renon yang luas, berdirilah sebuah mahakarya arsitektur yang menjadi kebanggaan masyarakat Bali: Monumen Bajra Sandhi. Bukan sekadar tugu peringatan biasa, bangunan megah ini adalah simbol abadi dari jiwa, semangat, dan heroisme rakyat Bali dalam mempertahankan tanah airnya dari masa ke masa.
Mengunjungi landmark Denpasar ini adalah sebuah keharusan bagi siapa pun yang ingin memahami lebih dalam tentang sejarah dan filosofi yang membentuk Pulau Dewata.
Bagi banyak wisatawan, monumen ini mungkin hanya terlihat sebagai spot foto yang megah. Namun, di balik dindingnya yang kokoh dan ukirannya yang rumit, tersimpan narasi besar tentang peradaban dan perjuangan.
Panduan ini akan membawa Anda menyelami setiap sudut Monumen Bajra
Sandhi, dari sejarah pembangunannya, makna arsitekturnya yang mendalam, hingga
informasi praktis untuk merencanakan kunjungan Anda.
Sumber:Canva
Sejarah di Balik Pembangunan Monumen Bajra Sandhi
Pembangunan Monumen Bajra Sandhi tidak terjadi dalam semalam. Ide untuk membangun sebuah monumen yang merepresentasikan perjuangan rakyat Bali sudah ada sejak lama.
Tujuannya adalah untuk mewariskan semangat
perjuangan kepada generasi penerus, agar mereka tidak pernah melupakan
pengorbanan para pahlawan yang telah gugur. Monumen ini secara resmi mulai
dibangun pada tahun 1987 dan diresmikan belasan tahun kemudian.
Nama "Bajra Sandhi" sendiri memiliki makna yang sangat dalam. "Bajra" berarti genta, sebuah lonceng suci yang digunakan oleh para pendeta Hindu saat memimpin upacara keagamaan. Bentuk monumen ini memang menyerupai bajra tersebut. Sementara "Sandhi" berarti suci.
Dengan demikian, nama ini melambangkan penyucian jiwa dan
penghormatan terhadap para pahlawan. Lokasinya di Lapangan Puputan Renon juga
sangat strategis, karena lapangan ini merupakan pusat kegiatan masyarakat dan
pemerintahan di Denpasar.
Mengupas
Filosofi dan Makna Arsitektur Bajra Sandhi
Salah satu hal paling menakjubkan dari monumen
perjuangan rakyat Bali ini adalah arsitekturnya yang sarat akan simbolisme
Hindu. Setiap detail bangunan dirancang dengan cermat untuk merepresentasikan
nilai-nilai luhur dan kisah-kisah epik.
Struktur
Bangunan yang Penuh Makna
Struktur monumen ini secara gamblang mengadopsi kisah
pemutaran Gunung Mandara Giri oleh para dewa dan raksasa dalam pencarian Tirta
Amerta, atau air keabadian.
· Guci Amertha: Wadah besar di puncak monumen melambangkan Guci Amertha, simbol keabadian.
· Naga Basuki: Badan monumen yang dihiasi ukiran naga melambangkan Naga Basuki yang digunakan sebagai tali untuk memutar gunung.
·
Kura-kura Bedawang Akupa: Dasar monumen
yang lebar melambangkan Bedawang Akupa, kura-kura raksasa yang menjadi
dasar dari gunung tersebut.
Angka-Angka
Simbolis Kemerdekaan
Arsitektur monumen ini juga secara cerdas mengabadikan
tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945, melalui
elemen-elemen berikut:
· 17 gerbang utama di halaman luar.
·
8 tiang agung di dalam gedung utama.
·
45 meter sebagai tinggi total monumen.
Setiap ukiran dan relief yang menghiasi dinding luar
menceritakan berbagai kisah dari epos Ramayana dan Mahabharata, memberikan
sentuhan artistik sekaligus edukatif bagi setiap pengunjung.
Sumber:canva
Ada Apa Saja di Dalamnya? (Detail Diorama Perjuangan,
Puncak Pemandangan 360°)
Keindahan Monumen Bajra Sandhi tidak hanya berhenti
pada tampilan luarnya. Bagian dalamnya menawarkan pengalaman wisata edukatif
yang tak kalah menarik.
Lantai Dasar:
Museum Diorama Perjuangan
[Gambar salah satu diorama perjuangan rakyat Bali
melawan penjajah di dalam museum Monumen Bajra Sandhi.]
Saat memasuki lantai dasar, Anda akan dibawa dalam sebuah perjalanan waktu. Di sini terdapat 33 diorama mini yang menggambarkan sejarah peradaban Bali secara kronologis.
Dimulai dari masa prasejarah
dengan sistem perburuan dan kepercayaan animisme, berlanjut ke masa
kerajaan-kerajaan besar di Bali, hingga puncaknya pada masa perjuangan fisik
melawan penjajah.
Setiap diorama dibuat dengan sangat detail, memberikan
gambaran yang hidup tentang peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Bali. Ini
adalah cara yang sangat efektif dan menarik untuk belajar sejarah, terutama
bagi pengunjung yang membawa anak-anak.
Lantai Atas:
Ruang Pemandangan 360 Derajat
Setelah puas menjelajahi museum diorama, perjalanan dilanjutkan dengan menaiki tangga spiral yang melingkar menuju puncak menara. Perjuangan menaiki anak tangga akan terbayar lunas saat Anda tiba di ruang pandang.
Dari sini, Anda bisa menikmati panorama 360 derajat kota Denpasar
dan sekitarnya. Hamparan hijau Lapangan Renon, gedung-gedung pemerintahan,
hingga pemandangan laut di kejauhan akan memanjakan mata Anda. Ini adalah spot
terbaik untuk mengabadikan keindahan ibu kota Bali dari ketinggian.
Sumber:canva
Informasi Kunjungan: Lokasi, Jam Buka, & Harga
Tiket Masuk Terbaru
Merencanakan kunjungan ke Monumen Bajra Sandhi
sangatlah mudah. Berikut adalah informasi praktis yang Anda butuhkan:
·
Lokasi: Jl. Raya Puputan No. 142, Panjer,
Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali. (Terletak persis di tengah Lapangan
Puputan Renon).
·
Jam Buka:
o Senin - Jumat:
08.00 - 18.00 WITA
o Sabtu - Minggu:
09.00 - 18.00 WITA
o Catatan: Jam
operasional dapat berubah saat hari libur nasional atau upacara tertentu.
·
Harga Tiket Masuk (HTM) 2025:
o Wisatawan
Domestik Dewasa: Rp 25.000
o Wisatawan
Domestik Anak-anak: Rp 10.000
o Wisatawan
Mancanegara Dewasa: Rp 50.000
o Wisatawan
Mancanegara Anak-anak: Rp 25.000
o
Harga dapat berubah sewaktu-waktu.
Sebaiknya konfirmasi kembali sebelum berkunjung.
Aktivitas Seru
di Sekitar Lapangan Renon
Kunjungan Anda tidak harus berakhir setelah keluar dari
monumen. Lapangan Renon yang mengelilinginya adalah ruang publik favorit
warga Denpasar untuk berbagai aktivitas.
· Olahraga dan Rekreasi: Setiap pagi dan sore, lapangan ini dipenuhi oleh masyarakat yang berolahraga, mulai dari jogging, bersepeda, senam, hingga bermain sepak bola. Anda bisa ikut berbaur untuk merasakan energi positifnya.
·
Wisata Kuliner: Di sekitar lapangan, terutama pada
sore dan malam hari, banyak terdapat pedagang kaki lima dan warung yang menjual
aneka jajanan dan makanan khas. Ini adalah tempat yang tepat untuk berburu
kuliner lokal dengan harga terjangkau.
·
Bersantai dan Menikmati Suasana: Cukup dengan
duduk-duduk di taman yang terawat sambil menikmati suasana kota yang santai
sudah menjadi aktivitas yang menyenangkan.
Setelah memahami betapa kaya dan berharganya Monumen
Bajra Sandhi, pastikan untuk memasukkannya dalam daftar kunjungan utama Anda
saat berlibur di Bali.
Penulis: Reihan Danu Saputra (rey)
No comments:
Post a Comment